Analisis perbandingan perekonomian Indonesia dan china

  1. Pendahuluan

Pada pertengahan tahun 1997 indonesia mengalami krisis ekonomi, dampaknya terasa sampai saat ini yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat. Salah satu cara untuk membangkitkan atau menggerakkan kembali perekonomian nasional seperti sediakala sebelum terjadinya krisis ekonomi adalah menekan tingkat inflasi agar barang-barang tidak melonjak naik dan memperbaiki sarana dan prasarana perekonomian.

Perekonomian di dunia semakin pesat termasuk Indonesia. sejak saat itu perekonomian di Indonesia mengalami pemulihan perekonomian di Indonesia sudah mulai stabil. Upaya untuk menstabilkan ekonomi nasional, terutama dalam stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Yang di maksud dengan stabilisasi ekonomi itu adalah mengendali inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak naik, sedangkan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi.

China menggunakan sistem perekonomian sosialisme, namun sejak akhir tahun 1987, china memperbaharuhi ekonominya dan sosialisme menjadi ekonomi campuran. Perekonomian china semakin lama semakin melesat tajam. Pada tahun 2003 PDB china meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, namun pada tiga tahun terakhir ini perekonomian china menurun dan PDB juga menurun. Melemahnya ekonomi china disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kebijakan pemerintah yang sengaja melambat  pertumbuhan untuk melumpuhkan bisnis real estate yang berkembang terlalu cepat seta mengendalikan inflasi.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat dan ketergantungan yang relatif rendah, namun  pertumbuhan Indonesia mungkin masih akan terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global, terutama di Cina. Namun, pertumbuhan di china. Perekonomian china tumbuh pada kuartal kedua, kecepatan paling lambat dari pertumbuhan mereka dalam tiga tahun terakhir. Akibatnya, permintaan komoditas diperkirakan melambat, dan mengakibatkan penurunan harga yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun karena perekonomian yang sangat lambat menyebabkan timbulnya krisis keuangan yaitu, dengan semua harga-harga mengalami kenaikan secara terus menerus yang mengakibatkan nilai mata uang yang tidak signifikan sehingga terjadinya inflasi. GDP juga sangat mempengaruhi perekonomian. Namun nilai tukar menjadi faktor terpenting dalam suatu perekonomian.

Menurut Abel dan Bernanke (2004)  menyatakan integrasi perekonomian suatu negara ke dalam perekonomian global menjadi pilihan, dimana mau atau tidak mau suatu negara memiliki keharusan untuk masuk dalam pasar bebas. Sebagai konsekuensinya, setiap negara akan memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya baik menyangkut aspek perdagangan barang dan jasa secara internasional dan integrasi pasar keuangan di berbagai. Konsekuensi dari ketertutupan negara terhadap penetrasi dari luar negeri membawa konsekuensi kepada “pengucilan” perekonomian domestik terhadap perekonomian luar negeri.

Mencermati benang merah yang terjadi dalam integrasi perekonomian global tersebut, maka dinamika yang terjadi di pasar keuangan sangat cepat dan volatilitasnya sangat tinggi. Depresiasi atau apresiasi nilai tukar mata uang di suatu negara akan cepat menjalar (efek domino) ke perekonomian negara lain. Pengangguran, inflasi, output (PDB), dan tingkat bunga dalam negeri akan bergerak melakukan penyesuaian sebagai respon dari efek domino yang terjadi.

Pergerakan nilai tukar mata uang merupakan konsekuensi dari adanya interaksi yang terjadi diantara pelaku ekonomi di berbagai negara dalam melakukan transaksi kegiatan ekonominya. Interakasi ini akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara. Peningkatan arus barang, jasa dan modal antar negara pada akhirnya dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antar negara. Ketidakstabilan dalam pergerakan nilai tukar mata uang dapat berakibat pada ketidakstabilan makroekonomi suatu negara. Oleh karena itu guna menjaga kestabilan makroekonomi suatu negara, maka kebijakan moneter yang mengarah pada kestabilan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing menjadi sangat diperlukan.

METODE PENELITIAN

2.1   Objek Penelitian

Dalam penulisan ini, objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah perbandingan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan china dari perriode 1980-2011. Objek penelitian ini secara langsung dijadikan sumber data bagi penulis. Adapun pemilihan partumbuhan perekonomian Indonesia dengan china ini sebagai objek penelitian dengan alasan bahwa terdapat unit pengamatan yang relevan dengan materi penulisan ilmiah ini.

2.2    Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing). Hypotesis testing adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel (Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999). Variabel diperoleh berdasarkan data dan fakta-fakta. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta arah hubungan itu terjadi.

2.3 . Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, sehingga hasil yang disimpulkan tidak dapat digeneralisir, keterbatasan tersebut antara lain :

1. Penelitian ini hanya mengambil dua negara dari populasi untuk di jadikan sampel penelitian.

2. Variabel independen yang digunakan hanya inflasi, GDP dan nilai tukar.

2.4. Populasi dan Sampel

2.4.1. Populasi

Menurut Nawawi (Margono, 2004: 118) pengertian populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian

            2.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Mardalis(2009:55) menyatakan sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadiobjek penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yangdapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian ataukesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikanterhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi

2.4 Jenis data dan Sumber Data

2.4.1. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series selama enam tahun tentang pengaruh tingkat konsumsi.dan nilai tukar rupiah.

2.4.2.  Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu pengambilan data dari pihak ke dua, sumber sekunder dari data ini yaitu data tentang analisis perbandingan perekonomian Indonesia dengan china dari website google (www.google.com) dan (www.worldbank)

2.4  Metode Pengumpulan Data

Menurut Nazir (1988: 211) mendefiniskan bahwa pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan, ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. Jika hal demikian terjadi, maka tidak ada jalan lain bagi peneliti kecuali menukar masalah yang ingin dipecahkan.

 

 

 

 

2.6.  Identifikasi Variabel

            Peneliti hanya menggunakan satu variable yaitu variabel independen. Variabel independen merupakan analisis yang digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independen atau tidak berkaitan.

2.7. Metode Analisisis Data

           Analisis data dapat dilakukan apabila semua data telah didapan dan dikumpulkan untuk menjawab rumusan masalah pada sub bab 1.3, metode yang digunakan untuk analisis ini adalah sebagai berikut :

Uji beda t-test untuk menentukan apakan dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang beda. jadi uji beda t-test cocok digunakan untuk membandingkan rata-rata dua yang tidak berhubungan satu dengan yang lain untuk mengetahui kedua data tersebut mempunyai rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan.

2.8. Metode Analisisis Data

Analisis data ini dilakukan data semua data telah didapatkan. Untuk menjawab rumusan masalah yang ditulis pada sub bab 1.3, maka metode yang digunakan untuk menganalisis ini adalah :

Menggunakan uji beda t-test yang digunakan untuk menganalisis apakah rata-rata kedua kelompok secara sitatistik berbeda satu dengan yang lainnya. Uji beda t-test sangat cocok digunakan apabila unjuk mengetahui perbandingan dua kelompok data yang ada. Yang dimaksud dengan perbedaan rata-rata secara statistik ialah adanya perbedaan variabilitas atau sebaran data antara kelompok yang dibandingkan. Maksudnya dua kelompok mempunyai perbedaan rata-rata jika sebaran data atau variabilitas berbeda satu dengan yang lain. Analisis uji t digunakan untuk menguji perbedaan tersebut .

Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji beda independent samples test. Berikut adalah cirri-ciri distribusi t yaitu :

Ciri-ciri distribusi t adalah :

  1. Sampel yang diuji berukuran kecil ( n < 30 ).
  2. Penentuan nilai table dilihat dari besarnya tingkat signifikan (α) dan besarnya derajat bebas (db).

Tiga wilayah kritis dalam uji beda t-test:

  1. Dua Arah (Ho : μ1 = μ2, Ha : μ1 ≠ μ2)

Ho diterima jika : -t tabel (α/2, Db) < to < t tabel (α/2, Db)

Ho ditolak jika : to > t tabel (α/2, Db) atau to < -t tabel (α/2, Db)

  1. Satu Arah, Sisi Kanan (Ho : μ1 ≤ μ2, Ha : μ1 > μ2)

Ho diterima jika : to < t tabel (α/2, Db)

Ho ditolak jika : to > t tabel (α/2, Db)

.  Data yang Diperoleh

           3.1.1.  Laporan Inflasi Berdasarkan Harga Konsumen Tahunan

Worldbank menggunakan banyak metode dalam menghitung tingkat inflasi pada seluruh Negara didunia. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan data inflasi berdasarkan harga harga konsumen tahunan dari dua Negara. Berikut ini adalah data yang tersaji:

Tabel 4-1

Inflasi Harga Konsumen tahunan (%)

Negara Tahun Inflasi Inflasi
Indonesia 1980

18

1981

12.2

1982

9.5

1983

11.8

1984

10.5

1985

4.7

1986

5.8

1987

9.3

1988

8

1989

6.4

1990

7.8

1991

9.4

1992

7.5

1993

9.7

1994

8.5

1995

9.4

1996

8

1997

6.2

1998

58.4

1999

20.5

2000

3.7

2001

11.5

2002

11.9

2003

6.6

2004

6.2

2005

10.5

2006

13.1

2007

6.4

2008

9.8

2009

4.8

2010

5.1

2011

5.4

Rata-rata Inflasi Indonesia

11.75625

 

China 1980

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

7.2

1988

18.7

1989

18.3

1990

3.1

1991

3.5

1992

6.3

1993

14.6

1994

24.2

1995

16.9

1996

8.3

1997

2.8

1998

-0.8

1999

-1.4

2000

0.3

2001

0.7

2002

-0.8

2003

1.2

2004

3.9

2005

1.8

2006

1.5

2007

4.8

2008

5.9

2009

-0.7

2010

3.3

2011

5.4

Rata-rata Inflasi China

5.96

 

3.1.2.  Laporan Nilai tukar resmi

                        Worldbank menggunakan banyak metode dalam menghitung           nilai tukar pada seluruh Negara didunia. Namun, dalam penelitian ini            penulis menggunakan data laporan nilai tukar berdasarkan LCU per US $, rata-rata periode dari dua Negara. Berikut ini adalah data yang tersaji :

Tabel 4-2

Nilai tukar resmi ( LCU-unit mata uang lokal per US $, rata-rata periode %)

Nama Negara

Tahun LCU per US $

LCU per US $

Indonesia

1980

626.99

 

1981

631.76

 

1982

661.42

 

1983

909.26

 

1984

1025.94

 

1985

1110.58

 

1986

1282.56

 

1987

1643.85

 

1988

1685.70

 

 

1989

1770.06

 

1990

1842.81

 

1991

1950.32

 

1992

2029.92

 

1993

2087.10

 

1994

2160.75

 

1995

2248.61

 

1996

2342.30

 

1997

2909.38

 

1998

10013.62

 

1999

7855.15

 

2000

8421.78

 

2001

10260.85

 

2002

9311.19

 

2003

8577.13

 

2004

8938.85

 

2005

9704.74

 

2006

9159.32

 

2007

9141.00

 

2008

9698.96

 

2009

10389.94

 

2010

9090.43

 

2011

8770.43

Rata-rata LCU per US $ Indonesia

4945.397

 

 

1980

1.50

 

1981

1.70

 

1982

1.89

 

1983

1.98

 

 

1984

2.32

 

1985

2.94

 

1986

3.45

 

1987

3.72

 

1988

3.72

 

1989

3.77

 

1990

4.78

 

1991

5.32

 

1992

5.51

 

1993

5.76

 

1994

8.62

 

1995

8.35

 

1996

8.31

 

1997

8.29

 

1998

8.28

 

1999

8.28

 

2000

 

2001

8.28

 

2002

8.28

 

2003

8.28

 

2004

8.28

 

2005

8.19

 

2006

7.97

 

2007

7.61

 

2008

6.95

 

2009

6.83

 

2010

6.77

 

2011

6.46

Rata-rata LCU per US $ China

 

3.1.3 Laporan GDP Pertumbuhan PDB (% per tahun)

Worldbank menggunakan banyak metode dalam menghitung GDP pada seluruh Negara didunia. Namun, dalam penelitian ini             penulis menggunakan data laporan pertumbuhan PDB (% per tahun) dari dua Negara. Berikut ini adalah data yang tersaji :

4-3

GDP

Nama Negara

Tahun GDP

GDP

Indonesia

1980

8.72

 

1981

8.15

 

1982

1.10

 

1983

8.45

 

1984

7.17

 

1985

3.48

 

1986

5.96

 

1987

5.30

 

1988

6.36

 

1989

9.08

 

1990

9.00

 

1991

8.93

 

1992

7.22

 

1993

7.25

 

1994

7.54

 

1995

8.40

 

1996

7.64

 

1997

4.70

 

1998

-13.13

 

1999

0.79

 

2000

4.92

 

2001

3.64

 

2002

4.50

 

2003

4.78

 

2004

5.03

 

2005

5.69

 

2006

5.50

 

2007

6.35

 

2008

6.01

 

2009

4.63

 

2010

6.20

 

2011

6.46

Rata-rata GDP Indonesia

5.49

 

China

1980

7.80

 

1981

5.20

 

1982

9.10

 

1983

10.90

 

1984

15.20

 

1985

13.50

 

1986

8.80

 

1987

11.60

 

1988

11.30

 

1989

4.10

 

1990

3.80

 

1991

9.20

 

1992

14.20

 

1993

14.00

 

1994

13.10

 

1995

10.90

 

1996

10.00

 

1997

9.30

 

 

1998

7.80

 

1999

7.60

 

2000

8.40

 

2001

8.30

 

2002

9.10

 

2003

10.00

 

2004

10.10

 

2005

11.30

 

2006

12.70

 

2007

14.20

 

2008

9.60

 

2009

9.20

 

2010

10.40

 

2011

9.10

 

Rata-rata GDP China

 

9.99

 

 

3.2. Perhitungan Data

3.2.1. Perhitungan Tingkat Inflasi berdasarkan uji beda t-test

Peneliti menggunakan SPSS 20 dalam mengolah data. Berdasarkan analisis uji beda t-tesst maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

 

Tabel 4-4

Group Statistics

negara

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

inflasi indonesia

32

21.6844

38.94533

6.88463

china

32

4.6563

6.69540

1.18359

Hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata tingkat inflasi antara Negara Indonesia dan China dari 32 tahun adalah tingkat inflasi Negara Indonesia 21.6844%

sedangkan  tingkat inflasi Negara China 4.6563%.

hipotesis umum yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terjadinya pengaruh pada perekonomian Indonesia dan china.

Hipotesis model statisticnya adalah :

HO : π1=π2

HA : sebaliknya

Dengan kriteria penguji sbb:

Tabel 4-5

Independent Samples Test

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

inflasi Equal variances assumed

10.586

.002

2.438

62

.018

17.02812

6.98563

3.06406

30.99219

Equal variances not assumed

2.438

32.831

.020

17.02812

6.98563

2.81298

31.24327

Berdasar tabel diatas nilai signifikan inflasi perekonomian Indonesia dan china 0.002 lebih kecil dari 0.05 (0.002<0.05). maka dapat disimpulkan bahwa nilain varian tersebut sama.

Hasil dari t-hitung dari uji hipotesis tingkat inflasi dua negara tersebut 2.438. pada df  62 (n-2) dan tingakt kepercayaan 95% dengan signifikansi 0.05 (hipotesis dua arah) diperoleh T tabel 2,000 berdasarkan kriteria uji hipotesis bahwa -2.438 < 2,000 < 2,438 (-ttabel<to<ttabel) maka HO ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh atau perbedaan tingkat inflasi Indonesia dan china.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa to 2,438 dan pada data T tabel 2,000

 

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho  : rata-rata tingkat inflasi dipengaruhi perekonomian

Ha  : rata-rata tingkat inflasi tidak dipengaruhi perekonomian

Nilai t hitung pada hasil independen samples test equal variances assumed adalah sebesar 2.438             dengan sig 0.002. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya         rata-rata inflasi perbedaan perekonomian Indonesia da China adalah berbeda dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perbedaan perekonomian Indonesia dengan China mempengaruhi inflasi.

3.2.2. Perhitungan Nilai Tukar lokal per US $ berdasarkan uji beda t-test

Peneliti menggunakan SPSS 20 dalam mengolah data.Berdasarkan analisis uji beda t-test maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

 

Tabel 4-6

Group Statistics

negara

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

kurs indonesia

32

4945.3969

3905.99206

690.48837

china

32

5.9584

2.48729

.43969

 

Hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata nilai tukar per US $ perekonomian Indonesia dengan China dari 32 tahun adalah rata-rata nilai tukar per US $ Indonesia adalah  4945.3969% sedangkan rata-rata nilai tukar per US $ China adalah 5.9584%.

Tabel 4-7

Independent Samples Test

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

kurs Equal variances assumed

650.458

.000

7.154

62

.000

4939.43844

690.48851

3559.17158

6319.70530

Equal variances not assumed

7.154

31.000

.000

4939.43844

690.48851

3531.17789

6347.69899

 

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho  : rata-rata nilai tukar lokal per US $ dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Ha  : rata-rata nilai tukar lokal per US $ dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Nilai t hitung pada hasil independen samples test equal variances assumed  adalah sebesar 7.154            dengan sig 000. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya            rata-rata perbandingan perekonomian Indonesia dengan China adalah  berbeda.dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perbedaan perekonomian Indonesia dengan China mempengaruhi nilai tukar

3.2.3. Perhitungan GDP berdasarkan uji beda  t-test

Peneliti menggunakan SPSS 20 dalam mengolah data. Berdasarkan analisis uji beda t-test maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel 4-8

Group Statistics

negara

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

GDP indonesia

32

5.4944

3.98359

.70421

china

32

9.9938

2.77186

.49000

 

Hasil tersebut menunjukan bahwa GDP perekonomian Indonesia dengan China dari 32 tahun adalah GDP Indonesia adalah  5.4944% sedangkan GDP China adalah 9.9938%.

Tabel 4-9

Independent Samples Test

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

T

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

GDP Equal variances assumed

.066

.798

-5.245

62

.000

-4.49938

.85791

-6.21431

-2.78444

Equal variances not assumed

-5.245

55.318

.000

-4.49938

.85791

-6.21844

-2.78031

 

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho  : rata-rata tingkat inflasi dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Ha  : rata-rata tingkat inflasi tidak dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Nilai t hitung pada hasil independen samples test equal variances assumed adalah sebesar -5.245 dengan sig 798. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya          rata-rata GDP perbedaan perekonomian Indonesia dengan China adalah berbeda dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perbedaan perekonomian Indonesia dengan China mempengaruhi GDP.

3.3 Kurva Inflasi, Nilai Tukar, GDP

Peneliti menggunakan graph dalam mengolah data. Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan perubahan tingkat inflasi, nilai tukar lokal per US $ dan GDP berdasarkan perbandingan perekonomian Indonesia dan China.

Tabel 4-10

 

3.4 descriptive

           Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode descriptive untuk menghitung nilai minimum dan maximum inflasi, kurs dan GDP suatu negara

            3.4.1 descriptive Negara Indonesia

                           Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode descriptive untuk menghitung nilai minimum dan maximum tingkat inflasi, nilai tukar, dan GDP. Berikut data descriptive Negara Indonesia yang ditersaji

Tabel 4-11

Statistic deskriptif Negara Indonesia

 

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Inflasi 32 -1.40 24.20 4.6563 1.18359 6.69540 1.605 .414 1.754 .809
Kurs 32 1.50 8.62 5.9584 .43969 2.48729 -.561 .414 -1.249 .809
GDP 32 3.80 15.20 9.9937 .49000 2.77186 -.233 .414 .159 .809
Valid N (listwise) 32

Hasil uji menunjukan bahwa descriptive Negara Indonesia dari 32 tahun adalah minimum tingkat inflasi sebesar  -1.40 sedangkan maximum tingkat inflasi sebesar 24.20. sedangkan untuk minimum nilai tukar sebesar 1.50 sedangkan maximum nilai tukar sebesar 8.62. sedangkan untuk GDP nilai minimum GDP sebesar 3.80 sedangkan maximum GDP sebesar 15.20.

3.4.2 descriptive Negara china

                           Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode descriptive untuk menghitung nilai minimum dan maximum tingkat inflasi, nilai tukar, dan GDP. Berikut data descriptive Negara China yang ditersaji :

Table 4-12

Descriptive Negara China

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum

Mean

Std. Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Inflasi 32 3.70 180.00 21.6844 6.88463 38.94533 3.114 .414 9.643 .809
Kurs 32 626.99 10389.94 4945.3969 690.48837 3905.99206 .259 .414 -1.925 .809
GDP 32 -13.13 9.08 5.4944 .70421 3.98359 -3.482 .414 15.661 .809
Valid N (listwise) 32

 

Hasil uji menunjukan bahwa descriptive Negara china dari 32 tahun adalah minimum tingkat inflasi sebesar  3.70 sedangkan maximum tingkat inflasi sebesar 180.00. sedangkan untuk minimum nilai tukar sebesar 626.99 sedangkan maximum nilai tukar sebesar 810389.94. sedangkan untuk GDP nilai minimum GDP sebesar -13.13 sedangkan maximum GDP sebesar 9.08.

KESIMPULAN

 

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Perbandingan Perekonomian Indonesia dan China, maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan permasalaha n sebagai berikut:

Bahwa pengaruh perekonomian Indonesia sangat mempengaruhi tingkat inflasi, nilai tukar, dan GDP di dua negara tersebut. Bahkan perekonomian Indonesia dan china pada nilai tukar kurs adalah signifikan, bukan hanya nilai kurs saja yang signifikan tapi GDP nya pun signifikan.

4.2 Saran

Berdasarkan uraian dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran yang mungkin dapat digunakan untuk mengetahui perbadingan perekonomian Indonesia dan chinasebegai berikut:

  1. Kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar terus stabil yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat inflasi yang ada.
  2. Pemerintah diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menciptakan pertumbuhan ekomoni yang stabil dan memperkecil kemiskinan yang ada.
  1. Pendahuluan

Pada pertengahan tahun 1997 indonesia mengalami krisis ekonomi, dampaknya terasa sampai saat ini yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat. Salah satu cara untuk membangkitkan atau menggerakkan kembali perekonomian nasional seperti sediakala sebelum terjadinya krisis ekonomi adalah menekan tingkat inflasi agar barang-barang tidak melonjak naik dan memperbaiki sarana dan prasarana perekonomian.

Perekonomian di dunia semakin pesat termasuk Indonesia. sejak saat itu perekonomian di Indonesia mengalami pemulihan perekonomian di Indonesia sudah mulai stabil. Upaya untuk menstabilkan ekonomi nasional, terutama dalam stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Yang di maksud dengan stabilisasi ekonomi itu adalah mengendali inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak naik, sedangkan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi.

China menggunakan sistem perekonomian sosialisme, namun sejak akhir tahun 1987, china memperbaharuhi ekonominya dan sosialisme menjadi ekonomi campuran. Perekonomian china semakin lama semakin melesat tajam. Pada tahun 2003 PDB china meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, namun pada tiga tahun terakhir ini perekonomian china menurun dan PDB juga menurun. Melemahnya ekonomi china disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kebijakan pemerintah yang sengaja melambat  pertumbuhan untuk melumpuhkan bisnis real estate yang berkembang terlalu cepat seta mengendalikan inflasi.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat dan ketergantungan yang relatif rendah, namun  pertumbuhan Indonesia mungkin masih akan terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global, terutama di Cina. Namun, pertumbuhan di china. Perekonomian china tumbuh pada kuartal kedua, kecepatan paling lambat dari pertumbuhan mereka dalam tiga tahun terakhir. Akibatnya, permintaan komoditas diperkirakan melambat, dan mengakibatkan penurunan harga yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun karena perekonomian yang sangat lambat menyebabkan timbulnya krisis keuangan yaitu, dengan semua harga-harga mengalami kenaikan secara terus menerus yang mengakibatkan nilai mata uang yang tidak signifikan sehingga terjadinya inflasi. GDP juga sangat mempengaruhi perekonomian. Namun nilai tukar menjadi faktor terpenting dalam suatu perekonomian.

Menurut Abel dan Bernanke (2004)  menyatakan integrasi perekonomian suatu negara ke dalam perekonomian global menjadi pilihan, dimana mau atau tidak mau suatu negara memiliki keharusan untuk masuk dalam pasar bebas. Sebagai konsekuensinya, setiap negara akan memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya baik menyangkut aspek perdagangan barang dan jasa secara internasional dan integrasi pasar keuangan di berbagai. Konsekuensi dari ketertutupan negara terhadap penetrasi dari luar negeri membawa konsekuensi kepada “pengucilan” perekonomian domestik terhadap perekonomian luar negeri.

Mencermati benang merah yang terjadi dalam integrasi perekonomian global tersebut, maka dinamika yang terjadi di pasar keuangan sangat cepat dan volatilitasnya sangat tinggi. Depresiasi atau apresiasi nilai tukar mata uang di suatu negara akan cepat menjalar (efek domino) ke perekonomian negara lain. Pengangguran, inflasi, output (PDB), dan tingkat bunga dalam negeri akan bergerak melakukan penyesuaian sebagai respon dari efek domino yang terjadi.

Pergerakan nilai tukar mata uang merupakan konsekuensi dari adanya interaksi yang terjadi diantara pelaku ekonomi di berbagai negara dalam melakukan transaksi kegiatan ekonominya. Interakasi ini akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara. Peningkatan arus barang, jasa dan modal antar negara pada akhirnya dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antar negara. Ketidakstabilan dalam pergerakan nilai tukar mata uang dapat berakibat pada ketidakstabilan makroekonomi suatu negara. Oleh karena itu guna menjaga kestabilan makroekonomi suatu negara, maka kebijakan moneter yang mengarah pada kestabilan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing menjadi sangat diperlukan.

METODE PENELITIAN

2.1   Objek Penelitian

Dalam penulisan ini, objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah perbandingan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan china dari perriode 1980-2011. Objek penelitian ini secara langsung dijadikan sumber data bagi penulis. Adapun pemilihan partumbuhan perekonomian Indonesia dengan china ini sebagai objek penelitian dengan alasan bahwa terdapat unit pengamatan yang relevan dengan materi penulisan ilmiah ini.

2.2    Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing). Hypotesis testing adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel (Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999). Variabel diperoleh berdasarkan data dan fakta-fakta. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta arah hubungan itu terjadi.

2.3 . Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, sehingga hasil yang disimpulkan tidak dapat digeneralisir, keterbatasan tersebut antara lain :

1. Penelitian ini hanya mengambil dua negara dari populasi untuk di jadikan sampel penelitian.

2. Variabel independen yang digunakan hanya inflasi, GDP dan nilai tukar.

2.4. Populasi dan Sampel

2.4.1. Populasi

Menurut Nawawi (Margono, 2004: 118) pengertian populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian

            2.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Mardalis(2009:55) menyatakan sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadiobjek penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yangdapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian ataukesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikanterhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi

2.4 Jenis data dan Sumber Data

2.4.1. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series selama enam tahun tentang pengaruh tingkat konsumsi.dan nilai tukar rupiah.

2.4.2.  Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu pengambilan data dari pihak ke dua, sumber sekunder dari data ini yaitu data tentang analisis perbandingan perekonomian Indonesia dengan china dari website google (www.google.com) dan (www.worldbank)

2.4  Metode Pengumpulan Data

Menurut Nazir (1988: 211) mendefiniskan bahwa pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan, ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. Jika hal demikian terjadi, maka tidak ada jalan lain bagi peneliti kecuali menukar masalah yang ingin dipecahkan.

 

 

 

 

2.6.  Identifikasi Variabel

            Peneliti hanya menggunakan satu variable yaitu variabel independen. Variabel independen merupakan analisis yang digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independen atau tidak berkaitan.

2.7. Metode Analisisis Data

           Analisis data dapat dilakukan apabila semua data telah didapan dan dikumpulkan untuk menjawab rumusan masalah pada sub bab 1.3, metode yang digunakan untuk analisis ini adalah sebagai berikut :

Uji beda t-test untuk menentukan apakan dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang beda. jadi uji beda t-test cocok digunakan untuk membandingkan rata-rata dua yang tidak berhubungan satu dengan yang lain untuk mengetahui kedua data tersebut mempunyai rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan.

2.8. Metode Analisisis Data

Analisis data ini dilakukan data semua data telah didapatkan. Untuk menjawab rumusan masalah yang ditulis pada sub bab 1.3, maka metode yang digunakan untuk menganalisis ini adalah :

Menggunakan uji beda t-test yang digunakan untuk menganalisis apakah rata-rata kedua kelompok secara sitatistik berbeda satu dengan yang lainnya. Uji beda t-test sangat cocok digunakan apabila unjuk mengetahui perbandingan dua kelompok data yang ada. Yang dimaksud dengan perbedaan rata-rata secara statistik ialah adanya perbedaan variabilitas atau sebaran data antara kelompok yang dibandingkan. Maksudnya dua kelompok mempunyai perbedaan rata-rata jika sebaran data atau variabilitas berbeda satu dengan yang lain. Analisis uji t digunakan untuk menguji perbedaan tersebut .

Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji beda independent samples test. Berikut adalah cirri-ciri distribusi t yaitu :

Ciri-ciri distribusi t adalah :

  1. Sampel yang diuji berukuran kecil ( n < 30 ).
  2. Penentuan nilai table dilihat dari besarnya tingkat signifikan (α) dan besarnya derajat bebas (db).

Tiga wilayah kritis dalam uji beda t-test:

  1. Dua Arah (Ho : μ1 = μ2, Ha : μ1 ≠ μ2)

Ho diterima jika : -t tabel (α/2, Db) < to < t tabel (α/2, Db)

Ho ditolak jika : to > t tabel (α/2, Db) atau to < -t tabel (α/2, Db)

  1. Satu Arah, Sisi Kanan (Ho : μ1 ≤ μ2, Ha : μ1 > μ2)

Ho diterima jika : to < t tabel (α/2, Db)

Ho ditolak jika : to > t tabel (α/2, Db)

.  Data yang Diperoleh

           3.1.1.  Laporan Inflasi Berdasarkan Harga Konsumen Tahunan

Worldbank menggunakan banyak metode dalam menghitung tingkat inflasi pada seluruh Negara didunia. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan data inflasi berdasarkan harga harga konsumen tahunan dari dua Negara. Berikut ini adalah data yang tersaji:

Tabel 4-1

Inflasi Harga Konsumen tahunan (%)

Negara Tahun Inflasi Inflasi
Indonesia 1980

18

1981

12.2

1982

9.5

1983

11.8

1984

10.5

1985

4.7

1986

5.8

1987

9.3

1988

8

1989

6.4

1990

7.8

1991

9.4

1992

7.5

1993

9.7

1994

8.5

1995

9.4

1996

8

1997

6.2

1998

58.4

1999

20.5

2000

3.7

2001

11.5

2002

11.9

2003

6.6

2004

6.2

2005

10.5

2006

13.1

2007

6.4

2008

9.8

2009

4.8

2010

5.1

2011

5.4

Rata-rata Inflasi Indonesia

11.75625

 

China 1980

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

7.2

1988

18.7

1989

18.3

1990

3.1

1991

3.5

1992

6.3

1993

14.6

1994

24.2

1995

16.9

1996

8.3

1997

2.8

1998

-0.8

1999

-1.4

2000

0.3

2001

0.7

2002

-0.8

2003

1.2

2004

3.9

2005

1.8

2006

1.5

2007

4.8

2008

5.9

2009

-0.7

2010

3.3

2011

5.4

Rata-rata Inflasi China

5.96

 

3.1.2.  Laporan Nilai tukar resmi

                        Worldbank menggunakan banyak metode dalam menghitung           nilai tukar pada seluruh Negara didunia. Namun, dalam penelitian ini            penulis menggunakan data laporan nilai tukar berdasarkan LCU per US $, rata-rata periode dari dua Negara. Berikut ini adalah data yang tersaji :

Tabel 4-2

Nilai tukar resmi ( LCU-unit mata uang lokal per US $, rata-rata periode %)

Nama Negara

Tahun LCU per US $

LCU per US $

Indonesia

1980

626.99

 

1981

631.76

 

1982

661.42

 

1983

909.26

 

1984

1025.94

 

1985

1110.58

 

1986

1282.56

 

1987

1643.85

 

1988

1685.70

 

 

1989

1770.06

 

1990

1842.81

 

1991

1950.32

 

1992

2029.92

 

1993

2087.10

 

1994

2160.75

 

1995

2248.61

 

1996

2342.30

 

1997

2909.38

 

1998

10013.62

 

1999

7855.15

 

2000

8421.78

 

2001

10260.85

 

2002

9311.19

 

2003

8577.13

 

2004

8938.85

 

2005

9704.74

 

2006

9159.32

 

2007

9141.00

 

2008

9698.96

 

2009

10389.94

 

2010

9090.43

 

2011

8770.43

Rata-rata LCU per US $ Indonesia

4945.397

 

 

1980

1.50

 

1981

1.70

 

1982

1.89

 

1983

1.98

 

 

1984

2.32

 

1985

2.94

 

1986

3.45

 

1987

3.72

 

1988

3.72

 

1989

3.77

 

1990

4.78

 

1991

5.32

 

1992

5.51

 

1993

5.76

 

1994

8.62

 

1995

8.35

 

1996

8.31

 

1997

8.29

 

1998

8.28

 

1999

8.28

 

2000

 

2001

8.28

 

2002

8.28

 

2003

8.28

 

2004

8.28

 

2005

8.19

 

2006

7.97

 

2007

7.61

 

2008

6.95

 

2009

6.83

 

2010

6.77

 

2011

6.46

Rata-rata LCU per US $ China

 

3.1.3 Laporan GDP Pertumbuhan PDB (% per tahun)

Worldbank menggunakan banyak metode dalam menghitung GDP pada seluruh Negara didunia. Namun, dalam penelitian ini             penulis menggunakan data laporan pertumbuhan PDB (% per tahun) dari dua Negara. Berikut ini adalah data yang tersaji :

4-3

GDP

Nama Negara

Tahun GDP

GDP

Indonesia

1980

8.72

 

1981

8.15

 

1982

1.10

 

1983

8.45

 

1984

7.17

 

1985

3.48

 

1986

5.96

 

1987

5.30

 

1988

6.36

 

1989

9.08

 

1990

9.00

 

1991

8.93

 

1992

7.22

 

1993

7.25

 

1994

7.54

 

1995

8.40

 

1996

7.64

 

1997

4.70

 

1998

-13.13

 

1999

0.79

 

2000

4.92

 

2001

3.64

 

2002

4.50

 

2003

4.78

 

2004

5.03

 

2005

5.69

 

2006

5.50

 

2007

6.35

 

2008

6.01

 

2009

4.63

 

2010

6.20

 

2011

6.46

Rata-rata GDP Indonesia

5.49

 

China

1980

7.80

 

1981

5.20

 

1982

9.10

 

1983

10.90

 

1984

15.20

 

1985

13.50

 

1986

8.80

 

1987

11.60

 

1988

11.30

 

1989

4.10

 

1990

3.80

 

1991

9.20

 

1992

14.20

 

1993

14.00

 

1994

13.10

 

1995

10.90

 

1996

10.00

 

1997

9.30

 

 

1998

7.80

 

1999

7.60

 

2000

8.40

 

2001

8.30

 

2002

9.10

 

2003

10.00

 

2004

10.10

 

2005

11.30

 

2006

12.70

 

2007

14.20

 

2008

9.60

 

2009

9.20

 

2010

10.40

 

2011

9.10

 

Rata-rata GDP China

 

9.99

 

 

3.2. Perhitungan Data

3.2.1. Perhitungan Tingkat Inflasi berdasarkan uji beda t-test

Peneliti menggunakan SPSS 20 dalam mengolah data. Berdasarkan analisis uji beda t-tesst maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

 

Tabel 4-4

Group Statistics

negara

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

inflasi indonesia

32

21.6844

38.94533

6.88463

china

32

4.6563

6.69540

1.18359

Hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata tingkat inflasi antara Negara Indonesia dan China dari 32 tahun adalah tingkat inflasi Negara Indonesia 21.6844%

sedangkan  tingkat inflasi Negara China 4.6563%.

hipotesis umum yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terjadinya pengaruh pada perekonomian Indonesia dan china.

Hipotesis model statisticnya adalah :

HO : π1=π2

HA : sebaliknya

Dengan kriteria penguji sbb:

Tabel 4-5

Independent Samples Test

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

inflasi Equal variances assumed

10.586

.002

2.438

62

.018

17.02812

6.98563

3.06406

30.99219

Equal variances not assumed

2.438

32.831

.020

17.02812

6.98563

2.81298

31.24327

Berdasar tabel diatas nilai signifikan inflasi perekonomian Indonesia dan china 0.002 lebih kecil dari 0.05 (0.002<0.05). maka dapat disimpulkan bahwa nilain varian tersebut sama.

Hasil dari t-hitung dari uji hipotesis tingkat inflasi dua negara tersebut 2.438. pada df  62 (n-2) dan tingakt kepercayaan 95% dengan signifikansi 0.05 (hipotesis dua arah) diperoleh T tabel 2,000 berdasarkan kriteria uji hipotesis bahwa -2.438 < 2,000 < 2,438 (-ttabel<to<ttabel) maka HO ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh atau perbedaan tingkat inflasi Indonesia dan china.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa to 2,438 dan pada data T tabel 2,000

 

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho  : rata-rata tingkat inflasi dipengaruhi perekonomian

Ha  : rata-rata tingkat inflasi tidak dipengaruhi perekonomian

Nilai t hitung pada hasil independen samples test equal variances assumed adalah sebesar 2.438             dengan sig 0.002. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya         rata-rata inflasi perbedaan perekonomian Indonesia da China adalah berbeda dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perbedaan perekonomian Indonesia dengan China mempengaruhi inflasi.

3.2.2. Perhitungan Nilai Tukar lokal per US $ berdasarkan uji beda t-test

Peneliti menggunakan SPSS 20 dalam mengolah data.Berdasarkan analisis uji beda t-test maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

 

Tabel 4-6

Group Statistics

negara

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

kurs indonesia

32

4945.3969

3905.99206

690.48837

china

32

5.9584

2.48729

.43969

 

Hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata nilai tukar per US $ perekonomian Indonesia dengan China dari 32 tahun adalah rata-rata nilai tukar per US $ Indonesia adalah  4945.3969% sedangkan rata-rata nilai tukar per US $ China adalah 5.9584%.

Tabel 4-7

Independent Samples Test

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

kurs Equal variances assumed

650.458

.000

7.154

62

.000

4939.43844

690.48851

3559.17158

6319.70530

Equal variances not assumed

7.154

31.000

.000

4939.43844

690.48851

3531.17789

6347.69899

 

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho  : rata-rata nilai tukar lokal per US $ dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Ha  : rata-rata nilai tukar lokal per US $ dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Nilai t hitung pada hasil independen samples test equal variances assumed  adalah sebesar 7.154            dengan sig 000. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya            rata-rata perbandingan perekonomian Indonesia dengan China adalah  berbeda.dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perbedaan perekonomian Indonesia dengan China mempengaruhi nilai tukar

3.2.3. Perhitungan GDP berdasarkan uji beda  t-test

Peneliti menggunakan SPSS 20 dalam mengolah data. Berdasarkan analisis uji beda t-test maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel 4-8

Group Statistics

negara

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

GDP indonesia

32

5.4944

3.98359

.70421

china

32

9.9938

2.77186

.49000

 

Hasil tersebut menunjukan bahwa GDP perekonomian Indonesia dengan China dari 32 tahun adalah GDP Indonesia adalah  5.4944% sedangkan GDP China adalah 9.9938%.

Tabel 4-9

Independent Samples Test

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

T

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

GDP Equal variances assumed

.066

.798

-5.245

62

.000

-4.49938

.85791

-6.21431

-2.78444

Equal variances not assumed

-5.245

55.318

.000

-4.49938

.85791

-6.21844

-2.78031

 

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho  : rata-rata tingkat inflasi dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Ha  : rata-rata tingkat inflasi tidak dipengaruhi perekonomian Indonesia dengan China

Nilai t hitung pada hasil independen samples test equal variances assumed adalah sebesar -5.245 dengan sig 798. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya          rata-rata GDP perbedaan perekonomian Indonesia dengan China adalah berbeda dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perbedaan perekonomian Indonesia dengan China mempengaruhi GDP.

3.3 Kurva Inflasi, Nilai Tukar, GDP

Peneliti menggunakan graph dalam mengolah data. Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan perubahan tingkat inflasi, nilai tukar lokal per US $ dan GDP berdasarkan perbandingan perekonomian Indonesia dan China.

Tabel 4-10

 

3.4 descriptive

           Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode descriptive untuk menghitung nilai minimum dan maximum inflasi, kurs dan GDP suatu negara

            3.4.1 descriptive Negara Indonesia

                           Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode descriptive untuk menghitung nilai minimum dan maximum tingkat inflasi, nilai tukar, dan GDP. Berikut data descriptive Negara Indonesia yang ditersaji

Tabel 4-11

Statistic deskriptif Negara Indonesia

 

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Inflasi 32 -1.40 24.20 4.6563 1.18359 6.69540 1.605 .414 1.754 .809
Kurs 32 1.50 8.62 5.9584 .43969 2.48729 -.561 .414 -1.249 .809
GDP 32 3.80 15.20 9.9937 .49000 2.77186 -.233 .414 .159 .809
Valid N (listwise) 32

Hasil uji menunjukan bahwa descriptive Negara Indonesia dari 32 tahun adalah minimum tingkat inflasi sebesar  -1.40 sedangkan maximum tingkat inflasi sebesar 24.20. sedangkan untuk minimum nilai tukar sebesar 1.50 sedangkan maximum nilai tukar sebesar 8.62. sedangkan untuk GDP nilai minimum GDP sebesar 3.80 sedangkan maximum GDP sebesar 15.20.

3.4.2 descriptive Negara china

                           Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode descriptive untuk menghitung nilai minimum dan maximum tingkat inflasi, nilai tukar, dan GDP. Berikut data descriptive Negara China yang ditersaji :

Table 4-12

Descriptive Negara China

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum

Mean

Std. Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Inflasi 32 3.70 180.00 21.6844 6.88463 38.94533 3.114 .414 9.643 .809
Kurs 32 626.99 10389.94 4945.3969 690.48837 3905.99206 .259 .414 -1.925 .809
GDP 32 -13.13 9.08 5.4944 .70421 3.98359 -3.482 .414 15.661 .809
Valid N (listwise) 32

 

Hasil uji menunjukan bahwa descriptive Negara china dari 32 tahun adalah minimum tingkat inflasi sebesar  3.70 sedangkan maximum tingkat inflasi sebesar 180.00. sedangkan untuk minimum nilai tukar sebesar 626.99 sedangkan maximum nilai tukar sebesar 810389.94. sedangkan untuk GDP nilai minimum GDP sebesar -13.13 sedangkan maximum GDP sebesar 9.08.

KESIMPULAN

 

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Perbandingan Perekonomian Indonesia dan China, maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan permasalaha n sebagai berikut:

Bahwa pengaruh perekonomian Indonesia sangat mempengaruhi tingkat inflasi, nilai tukar, dan GDP di dua negara tersebut. Bahkan perekonomian Indonesia dan china pada nilai tukar kurs adalah signifikan, bukan hanya nilai kurs saja yang signifikan tapi GDP nya pun signifikan.

4.2 Saran

Berdasarkan uraian dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran yang mungkin dapat digunakan untuk mengetahui perbadingan perekonomian Indonesia dan chinasebegai berikut:

  1. Kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar terus stabil yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat inflasi yang ada.
  2. Pemerintah diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menciptakan pertumbuhan ekomoni yang stabil dan memperkecil kemiskinan yang ada.

AKUNTANSI KOMPARATIF

1.      Pengertian Akuntansi Komparatif

Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.

Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.

 

v  Aturan Aturan Akuntansi

Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

                  Sistem hukum

                  Sumber pendanaan

                  Sistem perpajakan

                  Profesi akuntan

                  Teori Akuntansi

                  Accidents of History

 

 

v  Klasifikasi Akuntansi Internasional Dapat Dilakukan dalam Dua Cara,yaitu:

 

a.       Dengan pertimbangan

 Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.

b.      Secara empiris

 Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.

 

v  Ada 8 (delapan) Faktor yang Mempengaruhi Akuntansi Internasional:

 

1.      Sumber Pendanaan

 Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.

 

2.      Sistem Hukum

 Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.

 

 

 

3.      Perpajakan

 Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak.Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.

 

4.      Ikatan Politik dan Ekonomi

 

 5.   Inflasi

 Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.

 

 6.  Tingkat Perkembangan Ekonomi

 Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.

 

 7.  Tingkat Pendidikan

 Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.

 

 8.  Budaya

 Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

 

 

 

 

2.      Teori Keunggulan Komparatif (theory of comparative advantage)

Merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasiproduksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

 

3.      Standar Pelaporan Keuangan Internasional

Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.

 

v  Struktur IFRS

 IFRS dianggap sebagai kumpulan standar “dasar prinsip” yang kemudian menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup:

Ø  Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional( Internasional Financial Reporting Standards (IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001

Ø  Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional ( International Accounting Standards (IAS)) -dikeluarkan sebelum tahun 2001

Ø  Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (bahasa International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikeluarkan setelah tahun 2001

Ø  Standing Interpretations Committee (SIC)—dikeluarkan sebelum tahun 2001

Ø  Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989) (Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989)).

 

v  Pelaporan Keuangan

Ada 3 kelompok ukuran- kecil, mengah, besar – yang didefinisikan dalam jumlah dalam neraca,umlah penjualan per tahun, dan jumlah karyawan. Undang-undang akuntansi tahun 1985 secarakhusus menetukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi :

1. Neraca

2. Laporan Keuangan

3. Catatan atas Laporan Keuangan

4. Laporan Manajemen

5. Laporan Auditor

Undang-undang 1985 mengharuskan pengungkapan catatan laporan keuangan. Perusahaan kecildikecualikan dari ketentuan audit dan dapat meyusun neraca dalam bentuk yang diringkas.Perusahaan kecil dan menengah juga memiliki ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalamcatatan laporan keuangan dan menyusun laporan laba rugi yang ringkas. Perusahaan yangsahamnya diperdagangkan kepada public harus menyediakan laporan arus kas konsolidasi.Ciri utama system pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direkur pengelolah perusahaan dan dewan pengawasa perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap pospek masa depan perusahaan dan khususnya factor-faktor yangmengancam kelangsungan hidup perusahaan. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis pos- pos dalam neraca yang memiliki pengaruh material atas posisi keuangan perusahaan.

Pengukuran AkuntansiDua bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai Buku dan metode revaluasi.Aktiva dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yangtersisah merupakan goodwill.Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitasatau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya. Hukum tersebutmenyebutkan periode 4 tahun sebagai periode amortisasi regular, akan tetapi periode hingga 20tahun masih dapat dierima. Metode ekuitas harus dapat digunakan untuk perusahaan yang tidak konsolidasi dengan kepemilikan sebesar 20 % atau lebih

 

v  Kerangka Kerja

 Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan menyampaikan prinsip-prinsip dasar IFRS.Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework project)bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk.Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional.Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.

 

 

v  Objektif Laporan Keuangan

 Sebuah laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak, laporan tersebut harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan sebuah organisasi.

Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:

·         Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan

·         Review atas laporan keuangan – pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

·         Laporan keuangan komparatif – penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom

 Hasil Analisis Kami tentang Akuntansi Komparatif dari jurnal yang berjudul: “ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DAN BPR SYARIAH. Umar Hamdan – Dosen Fakultas Ekonomi & Program Studi MM Unsri. Andi Wijaya – Alumni Program Studi MM Unsri tahun 2005”.

1.            Tujuan

 Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat resiko bisnis BPR Konvensional dan BPR Syariah.

2.            Teori

 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentangPerbankan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Butir 1 menyebutkan batasan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkanny akepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Undang-undang tersebut dan dipertegas lagi dengan Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998, ada dua jenis bank yaitu : Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugas pokok BPR adalah mengembangkan perekonomian rakyat didaerah, terutama pedesaan, bagi golongan ekonomi lemah, dengan membantu pembiayaan, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

 

v  Bank Konvensional

Produk penghimpunan dana antara lain adalah giro, tabungan dan deposito.

Penyaluran dana dapat berbentuk kredit konsumsi, kredit investasi dan kredit modal kerja. Sedangkan produk jasa berbankan konvensional, misalnya jasa konsultansi, pengurusan transaksi ekspor dan impor, valuta asing, dan lainnya.

 

v  Bank Syariah

Penghimpunan dana pada bank syariah menerapkan prinsip Wadi’ah dan

Mudhararabah. Prinsip Al-Wad’ah yaitu serbagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain,baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip. Prinsip Mudharrabah penyimpan atau deposan bertindak sebagai pemilik modal (syahibul mall), bank sebagai mudharrib (pengelola dana).

 

v  Perbedaan Sistem Bank Konvensional dan Bank Syariah

Perbedaan kedua system dapat dilihat dari sisi penghimpunan dan penyaluran dana.Dari sisi penghimpunan dana kedua sistem perbankan ini bertujuan untuk memobilisasi danamasyarakat. Namun dalam system syariah dimaksudkan untuk memobilisasi danamasyarakat yang belum tersentuh oleh perbankan konvensional, karena adanya masalahbunga. Dalam pembiayaan atau penyaluran dana, sistem perbankan konvensionalmenekankan pada hubungan antara debitur dan kreditur, sedangkan sistem syariah lebihmenekankan pada prinsip keleluasaan dalam akad kredit dan kemitraan. Selain itu juga adaperbedaan yang menyangkut aspek hukum, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.

 

v  Persamaan Sistem Bank Konvensional dan Bank Syariah

Persamaaan kedua sistem perbankan tersebut terletak pada teknis penerimaanuang,mekanisme transfer, teknologi komputer, syarat-syarat umum untuk memperoleh kredit,misalnya KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan lainnya.

 

v  Produk/ Jasa yang ditawarkan Bank Konvensional dan Bank Syariah

   Secara umum ada tiga bagian besar produk yang ditawarkan Bank konvensional danBank Syariah:

1) Produk Penghimpunan Dana (funding)

2) Produk Penyaluran Dana (financing); dan

3) Produk Jasa (services)

 

3.         Isi Jurnal

Bank Perkreditan Rakyat (BPR), menurut UU RI nomor 10 tahun 1998, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Tugas pokok BPR adalah mengembangkan perekonomian rakyat di daerah, terutama pedesaan, bagi golongan ekonomi lemah, dengan membantu pembiayaan, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dalam melaksanakan fungsinya, BPR melakukan kegiatan-kegiatan:

a.       Menghimpun dana jangka pendek, menengah, dalam bentuk Tabungan dan Deposito.

b.      Pembinaan dan pembiayaan dunia usaha, khususnya membantu pengembangan usahagolongan ekonomi lemah.

c.       Memobilisasikan dana masyarakat sebagai sumber pembangunan di daerah

d.      Memberikan pembiayaan jangka pendek, menengah dan panjang kepada perusahaanperusahaanperorangan untuk keperluan pembangunan, produksi, rehabilitasi, danmodernisasi.

e.       Penyertaan dalam modal yang tidak bersifat tetap, dengan persetujuan dan syarat-syaratyang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

f.       Melakukan kerja sama sesama bank dan Lembaga Keuangan.

g.      Menjalankan usaha-usaha perbankan lainnya, sepanjang tidak bertentangan denganperaturan dan Undang-Undang yang berlaku. Untuk BPR Syariah ditambah Syariah Islam.

 

a.      Likuiditas

Secara umum rasio-rasio likuiditas BPR Syariah “F” relatif lebih baik dibanding BPR Konvensional “S”. Rasio aktiva terhadap pinjaman menunjukkan tingkat likuiditas yang cukup memadai, jauh di atas 100 persen. Rasio kas terhadap kewajiban segera pada tahun 2001 dan 2003 kurang dari 100 persen. Demikian pula rasio antara kredit yang disalurkan dengan dana yang dihimpun (loan to deposit ratio) tahun 2002 dan 2003 cukup baik, karena mendekati standar rasio ideal antara 85% s.d 110% yang ditetapkan BI. Nonperforming Loan (kredit bermasalah) pada BPR Syariah “F” relatif lebih rendah dibanding dengan NPL BPR Konvensional “S”. Pada BPR Syariah “F” hanya sekitar 2 persen, sedangkan BPR Konvensional rata-rata sekitar 4 persen pertahun.

 

b.      Solvabilitas

Rasio-rasio solvabilitas kedua BPR menunjukkan kondisi sehat. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) kedua BPR di atas ketentuan minimum BI (8%). CAR pada BPR Konvensional “S” tahun 2003 sebesar 23,95% dan BPR Syariah “F” sebesar 37,92%. Dari angka tersebut ternyata rasio solvabilitas BPR Syariah relatif lebih baik dibandingkan dengan rasio solvabilitas BPR Konvensional “S.

 

 

c.       Rentabiltas

Semua rasio rentabilitas kedua BPR adalah positip. Laba bersih terhadap pendapat operasi (NPM) cukup baik, di mana pada BPR Konvensional “S” sebesar 39,73 persen, dan pada BPR Syariah “F” sebesar 35,37% pada tahun 2003. Keadaan ini menunjukkan bahwa kedua BPR mampu memperoleh laba yang wajar, walaupun NPM BPR Syariah “F” relative lebih rendah dibanding dengan BPR Konvensional “S”. Hal ini memberikan indikasi bahwa BPR Konvensional “S” relatif lebih efisien dalam pengelolaan dananya.

 

d.      Tingkat Resiko Keuangan

Perbandingan tingkat resiko keuangan/bisnis menggunakan hasil analisis diskriminan (Z-score) menunjukkan kedua BPR berada pada posisi “gray”. Namun nilai Z BPR Syariah “F” relatif lebih tinggi dibanding BPR Konvensional “S”. Rendahnya Z- score (di bawah 2,99) mengindikasikan bahwa kedua bank berada pada posisi bisnis beresiko tinggi dan bila tidak dilakukan pengelolaan bisnis secara baik dapat menyebabkan kepailitan dalam jangka panjang.

 

4.      Kesimpulan

1.      Secara umum rasio-rasio likuiditas BPR Syariah “F” relatif lebih baik dibanding BPR Konvensional “S”.

2.      Rasio-rasio solvabilitas kedua BPR menunjukkan kondisi sehat. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) kedua BPR di atas ketentuan minimum BI (8%). CAR pada BPR Konvensional “S” tahun 2003 sebesar 23,95% dan BPR Syariah “F” sebesar 37,92%. Dari angka tersebut ternyata rasio solvabilitas BPR Syariah relatif lebih baik dibandingkan dengan rasio solvabilitas BPR Konvensional “S.

3.       Semua rasio rentabilitas kedua BPR adalah positip. Laba bersih terhadap pendapat operasi (NPM) cukup baik, di mana pada BPR Konvensional “S” sebesar 39,73 persen, dan pada BPR Syariah “F” sebesar 35,37% pada tahun 2003. Keadaan ini menunjukkan bahwa kedua BPR mampu memperoleh laba yang wajar, walaupun NPM BPR Syariah “F” relatif lebih rendah dibanding dengan BPR Konvensional “S”.

4.      Perbandingan tingkat resiko keuangan berdasarkan hasil analisis diskriminan (Z-score) menunjukkan kedua BPR berada pada posisi “gray”. Namun nilai Z BPR Syariah “F” relatif lebih tinggi dibanding BPR Konvensional “S”, yang berarti resiko BPR “F” relative lebih rendah dibanding BPR Konvensional “S”.

 

 

 

Akuntansi Komparatif II

 

Negara yang mengambil pendekatan yang berbeda untuk merestrukturisasi perekonomian masing masing mengambil pendekatan yang berbeda pula untuk merestrukturisasi sistemnya masing-masing. Republik Ceko dan Republik Rakyat Cina (Cina) mengalami resturukturisasi dari perekonomian terencana secara terpusat menjadi perekonomian yang lebih berorientasi terhadap pasar. Namun jangkauan reformasi pasar yang dilakukan oleh kedua Negara tersebut berbeda. Ceko bergerak menuju ekonomi pasar utuh , sedangkan Cina mengambil jalan tengah dengan bergerak menuju ekonomi pasar sosialis, yaitu perekonomian terpusat dengan adaptasi pasar. Repubik Cina (Taiwan), dan Meksiko merupakan Negara kapitalis, namun secara tradisional memiliki campur tangan pemerintah pusat yang kuat dan kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. System keuangan kedua negara tersebut berkembang dalam hal penetapan standard, ketentuan, dan praktik bila dibandingkan dengan Republik Ceko dan Cina. Tentu, evolusi dalam akuntansi juga terjadi di Taiwan dan Meksiko, namun tidak secepat dengan apa yang terjadi di Republik Ceko dan Cina.

 

ALASAN UNTUK MEMILIH KEEMPAT NEGARA INI

 

Cina merupakan Negara yang berpenduduk terbanyak di dunia. Perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia sangat berkeinginan untuk meakukan bisnis dengan Cina dan perkembangan akuntansi merupakan bagian yang penting dari perubahan structural yang terjadi di perekonomian Cina. Ceko merupakan Negara perwakilan Negara-negara bekas anggota blok Soviet dan perkembangan akuntansinya merupakan perwakilan dari apa yang ada di Negara bekas blok Uni Soviet lainnya. Taiwan mengalami pertumbuhan produk domestic bruto yang cepat daam beberapa tahun terakhir, yang didorong oleh pertumbuhan ekspor hasil industri. Meksiko mengalami reformasi pasar pada tahun 1990an, yang mencakup penghapusan hambatan yang bersifat proteksionis terhadap impir, menerima baik investasi asing dan melakukan privatisasi perusahaan-perusahaan milik Negara.

 

 

BEBERAPA PENGAMATAN MENGENAI EMPAT NEGARA DAN AKUNTANSINYA

 

Walaupun GDP Cina lebih unggul daripada ketiga Negara lainnya, namun jumlah impor dan ekspor Cina dibandingka dengan GDPnya menunjukkan betapa tertutupnya perekonomian Cina sekarang. Taiwan berada dalam posisi yang bertolak belakang. Perekonomian dan pasar modal Taiwan mengungguli perekonomian dan pasar modal 3 negara lainnya. Perusahaan Cina dan Meksiko lebih menyukasi Bursa Efek New York dibandingkan dengan Bursa Efek London, sedangkan perusahaan-perusahaan dari Republik Ceko dan Taiwan menunjukkan hal yang berkebalikan.

Sistem akuntansi Meksiko berorientasi pada kewajaran, bukan kepastian hukum. Di republic Ceko, pengaruh ikatan politik dan ekonomi lebih bersifat harapan ke masa depan daripada fakta sejarah. Ceko sekarang sedang membentuk akuntansinya sesuai dengan IAS/IFRS (International Accounting Standard/International Financial Reporting Standard). Cina mendasarkan standard akuntansinya yang baru pada IAS/IFRS karena Cina berharap dapat melakukan komunikasi dengan lebih baik kepada investor asing yang sangat penting bagi rencana pembangunan ekonominya.

 

EMPAT SISTEM AKUNTANSI NASIONAL REPUBLIK CEKO

 

Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke-20 yang mencerminkan sejarah politiknya. Hingga akhir Perang Dunia II, praktek dan prinsip akuntansi mencerminkan praktak dan prinsip akuntansi yang dianut Negara-negara Eropa yang berbahasa Jerman. Kemudian, praktik akuntansi didasarkan pada model Soviet dimana daftar akun seragam, metode akuntansi detail, dan laporan keuangan seragam yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan. Setelah tahun 1989, Ceko bergerak dengan cepat menuju perekonomian berorientasi pasar.

 

Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-undang Akuntansi, dan keputusan Kementrian Keuangan. Bursa efek memiliki pengaruh yang kecil dan meskipun Hukum Komersial berasal dari Jerman, peraturan pajak tidak berpengaruh secara langsung. Penyajian benar dan wajar yang diatur dalam Undang-undang Akuntansi dan diambil dari Direktif UE diinterpretasikan dengan maksud bahwa akun pajak dan akun keuangan diperlakukan secara beda. Undang-undang auditor disahkan pada tahun 1998. Suatu audit atas laporan keuangan diwajibkan untuk seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas yang besar.

 

Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri dari neraca, akun laba dan rugi, catatan. Catatan mencakup penjelasan atau kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan untuk menganalisis laporan keuangan, juga berisi laporan arus kas. Namun, perusahaan kecil yang tidak harus diaudit memiliki ketentuan berupa pengungkapan ringkas. Perusahaan-perusahaan di Ceko memiliki opsi untuk menggunakan IAS/IFRS atau standard akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi, namun perusahaan yang tercatat dalam Pasar Utama Bursa Efek Praha diwajibkan menyusun laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan IAS.IFRS.

 

Metode akuisisi digunakan untuk mencatat penggabungan usaha. Goodwill yang timbul dari suatu penggabungan usaha dihapusbukukan pada tahun pertama konsolidasi atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 15 tahun. Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan asosiasi dan konsolidasi proposional digunakan untuk perusahaan patungan. Aktiva berwujud dan tidak berwujud dinilai sebesar biaya perolehannya dan dihapusbukukan selama perkiraan manfaat ekonominya. Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO dan rata-rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan. Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak dikapitalisasikan, pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila mungkin terjadi dan dapat diukur dengan handal.

 

REPUBLIK RAKYAT CINA (CINA)

 

Sejarah akuntansi Cina berawal pada tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu, di mana akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan. Pada tahun 1949, Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet sehingga sistem akuntansinya seragam berisi seluruh aturan akuntansi yang mencakup semua hal yang wajib diikuti oleh perusahaan milik Negara di seluruh Negara Cina. Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan lengkap. Pelaporan keuangan menekankan neraca dan akuntansi menekankan perhitungan secara kuantitas dan perbandingan biaya dan kuantitas. Meskipun demikian, peranannya dalam pengambilan keputusan masih berada di bawah wewenang pusat. Perekonomian Cina saat ini disebut juga perekonomian hybrid, di mana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara sector komersial dan swasta diatur oleh sistem berorientasi pasar.

 

Hukum akuntansi yang diamandemen pada tahun 2000 menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalah yang memerlukan prosedur akuntansi. Dewan Negara juga telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan (FARR-Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises). Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis (Accounting Standards for Business Enterprises-ASBE) yang berupaya mengharmonisasikan praktek domestic dan mengharmonisasikan praktek di Cina dengan praktek di Internasional. Pada tahun 1998, Kementrian Keuangan mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standars Committee-CASC) yang bertanggungjawab mengembangkan standard akuntansi. Proses penetapan ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada sejumlah gugus tugas, penerbitan draft ekspor, dan dengar pendapat umum. Komisi Pengatur Pasar Modal Cino (China Securities Regulatory Commission-CSRC) mengatur 2 bursa efek di Cina: Shanghai yang dibuka pada tahun 1990 dan Shenzhen yang dibuka pada tahun 1991. Komisi tersebut menetapkan panduan pengaturan, merumuskan, dan menegakkan pengaturan pasar dan menyetujui penawaran saham perdana dan saham baru. Institut Akuntan Publik bersertifikat di Cina (Chinese Institute of Certified Public Accountants-CICPA) yang didirikan pada tahun 1998 berfungsi mengatur audit perusahaan sector swasta. Asosiasi Auditor Publik Bersertifikat di Cina (Chinese Association if Certified Public Auditor-CACPA) bertanggungjawab atas audit perusahaan milik Negara dan berada di bawah wewenang organisasi yang terpisah, Kantor Audit Negara.

 

Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan penjelasan kondisi keuangan. Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan informasi segmen yang konsisten dengan standard internasional. Catatan mencakup pernyataan informasi mengenai kebijakan akuntansi. Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha dan goodwill harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun. Metode ekuitas digunakan apabila kepemilikan terhadap perusahaan lain melebihi 20%. Biaya histories merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud: revauasi aktiva tidak diperkenankan. Metode depresiasi dipercepat dan unit produksi juga diperbolehkan. FIFO, rata-rata, dan LIFO merupakan metode penentuan biaya yang diperbolehkan dan nilai persediaan diturunkan karena penurunan harga dan keuangan. Aktiva tidak berwujud yang dibeli dicatat berdasarkan harga perolehannya dan diamortisasi selama periode manfaat. Aktiva direvaluasi apabila terjadi perubahan kepemilikan seperti saat sebuah perusahaan Negara diprivatisasikan. Tiga metode akuntansi untuk pajak yang tangguhan yang diperbolehkan: (1) metode arus langsung (flow-through), di mana tidak terdapat pajak tangguhan, (2) metode penangguhan, di mana pajak tangguhan tidak disesuaikan terhadap perubahan tarif pajak yang selanjutnya, dan (3) metode kewajiban, di mana pajak tangguhan disesuaikan terhadap perubahan tarif pajak selanjutnya.

 

 

REPUBLIK CINA (TAIWAN)

 

Hukum Akuntansi Komersial yang diamandemen pada tahun 1987, mengatur catatan akuntansi dan laporan keuangandi Taiwan. Hukum tersebut beraku nagi perusahaan-perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Perusahaan dan Aturan Bisnis, kecuali untuk persekutuan kecil atau perusahaan perseorangan. Hukum tersebut juga menekankan akuntansi keuangan berbeda dari akuntansi pajak. Standar akuntansi ditetapkan oleh Komite Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Committee-FASC) dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and Development Foundation-ARDF) yang merupakan lembaga swasta nirlaba tetapi diawasi oleh Kementrian Keuangan. ARDF saat ini telah menegaskan komitmen Taiwan untuk konverjensi dengan IAS/IFRS. Seluruh proyek baru dan yang telah ada yang dilaksanakan oleh FASC akan disesuaikan dengan IAS/IFRS.

Hukum Akuntansi Komersial mewajibkan laporan keuangan berikut: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemilik, laporan arus kas, dan catatan. Catatan harus mengungkapkan informasi berikut:

 

• Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan

 

• Alasan-alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan

 

• Hak kreditor terhadap aktiva tertentu

 

• Komitmen dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material

 

• Pembatasan atas pembagian laba

 

• Peristiwa penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik

 

• Peristiwa setelah tanggal neraca yang penting

 

• Pos-pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari kesalahpahaman atau yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam menyiapkan laporan keuangan secara wajar

 

Laporan keuangan harus komparatif dan periode fiscal haruslah kalender. Laporan keuangan bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan sekuritas harus diaudit oeh CPA. Perusahaan yang dijalankan oleh pemerintah diaudit oleh auditor pemerintah.

Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha, metode penyatuan kepemilikan tidak digunakan. Goodwill umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi selama paling lama 20 tahun. Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar 20% atau lebih. Neraca perusahaan asing yang independent dari induk perusahaannya ditranslasikan berdasarkan kurs akhir tahun dan laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan kurs rata-rata. Aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dapat direvaluasi. Persediaan disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan pasar, baik metode FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan asumsi arus biaya yang dapat diterima. Akuntansi untuk sewa guna usaha , kontijensi dan pajak tangguhan konsisten dengan pendekatan AS dan internasional. Jadi, sewa guna usaha pembiayaan dikapitalisasi dan kerugian kontinjensi diakru pada saat mungkin terjadi dan memiliki estimasi yang handal.

 

 

MEKSIKO

Secara umum, Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas: perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan, dan jasa. Reformasi ekonomi pasar tahun 1990an membantu dalam mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Ciri penting akuntansi Meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran.

 

Hukum Komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Pubicos) menerbitkan standard akuntansi dan auditing di Meksiko. Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penerapan standard akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika atau Anglo Saxon, dan bukan pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil., dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.

Tahun fiscal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan. Catatan mencakup:

 

• Kebijakan akuntansi perusahaan

 

• Kontinjensi dalam jumlah material

 

• Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha

 

• Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing

 

• Pembatasan terhadap dividen

 

• Jaminan

 

• Program pensiunan karyawan

 

• Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa

 

• Pajak penghasilan

 

 

Baik metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada keadaannya. Goodwill diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat, yang dibatasi selama 20 tahun. Akuntansi tingkat harga umum digunakan di Meksiko. Biaya histories aktiva nonmoneter disajikan ulang berdasarkan daya beli terkait dengan menerapkan factor yang diambil dari Index Harga Konsumen Nasional (National Consumer Index Price-NICP).

Hati-Hati Gangguan Haid Pada Wanita

Gangguan haid seringkali terjadi pada sebagian wanita. Haid bisa datang dua kali dalam sebulan, namun di bulan-bulan berikutnya tidak haid.Dapat juga haid normal namun menderita sakit yang luar biasa. Padahal seharusnya haid datang tanpa mengganggu.

Haid adalah darah kotor dan selaput lendir rongga rahim yang terlepas dengan sendirinya akibat perubahan kadar hormon estrogen dan progesterone, yang akan keluar dari rahim melalui liang vagina. Selaput lendir yang lepas tersebut akan diubah oleh zat yang terkandung di dalamnya menjadi lendir. Pembuluh darah di bagian dasarpun akan terkelupas sehingga terbuka, dan darah mengalir ke luar. Kadang-kadang karena sesuatu, selaput lendir belum sempurna menjadi lendir karena misalnya selaput lendir yang terlalu tebal, sehingga darah haid yang keluar akan bergumpal-gumpal. Setelah haid selesai, akan tumbuh selaput lendir baru yang akan terus berkembang hingga mencapai tingkat ketebalan tertentu. Haid akan berlangsung selama beberapa hari, berhenti selama beberapa minggu, dan kembali lagi seterusnya sampai wanita mengalami menopause.

Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid yang setiap bulannya relatif tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun, perbedaan waktunya juga tidak terlalu jauh berbeda, tetap pada kisaran 20 hingga 35 hari , dihitung dari hari pertama haid sampai bulan beriutnya. Lama haid dilihat dari dasah keluar sampai bersih, antara 2 – 10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belum dapat dikatakan sebagai haid. Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan sebagai ganguan. Jumlah darah haid yang lkeluar perhari adlah 60 – 80 cc, atau tidak lebih dari 5 pembalut yang terisi penuh.

Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan,dan penggunaan kontrasepsi.

Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel telur dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel telur sebulan sekali, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah matang dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya merupakan kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut sebagai hipofisis. Hipofisis mengeluarkan hormone gonadoptropin yang terdiri dari hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). Hormon FSH memiliki fungsi mempercepat pematangan telur, sedangkan LH menyempurnakan proses pematangan telur hingga dapat mendekati permukaan indung telur untuk dilepas. Jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan mati.

Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel telur. Jika demikian, hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk sebagaimana seperti seharusnya.

Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.

DechaCare.com

Adele – Someone Like You  

I heard that you’re settled down

That you found a girl and you’re married now

I heard that your dreams came true

Guess she gave you things I didn’t give to you

 

Old friend, why are you so shy?

It ain’t like you to hold back or hide from the lie

 

I hate to turn up out of the blue uninvited

But I couldn’t stay away, I couldn’t fight it

I hoped you’d see my face & that you’d be reminded

That for me, it isn’t over

 

Nevermind, I’ll find someone like you

I wish nothing but the best for you too

Don’t forget me, I beg, I remember you said

“Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead”

Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yeah

 

You’d know how the time flies

Only yesterday was the time of our lives

We were born and raised in a summery haze

Bound by the surprise of our glory days

 

I hate to turn up out of the blue uninvited

But I couldn’t stay away, I couldn’t fight it

lyricsalls.blogspot.com

I hoped you’d see my face & that you’d be reminded

That for me, it isn’t over yet

 

Nevermind, I’ll find someone like you

I wish nothing but the best for you too

Don’t forget me, I beg, I remember you said

“Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead”, yay

 

Nothing compares, no worries or cares

Regret’s and mistakes they’re memories made

Who would have known how bittersweet this would taste?

 

Nevermind, I’ll find someone like you

I wish nothing but the best for you too

Don’t forget me, I beg, I remembered you said

“Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead”

 

Nevermind, I’ll find someone like you

I wish nothing but the best for you too

Don’t forget me, I beg, I remembered you said

“Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead”

Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yeah

IBU

IBU

 

Ibu adalah malaikatku,,

Ibu adalah sumber inspirasiku,,

Ibu adalah nafas untukku,,

Ibu adalah separu hidupku,,

Tanpamu aku takkan seperti ini,, bisa hidup, tumbuh dan berkembang,, bisa menikmati hidup bisa mengerti arti kehidupan,,

Kehangatan pelukmu membuatku tenang,,

Namun,, terkadang kau cerewet

Tapi kecerewetanmu itu adalah bentuk kasih sayang dan perhatianmu terhadapku,,

Kau begitu sempurna,,

Takan pernah ku biarkan kau bersedih,,

Aku akan membuatmu selalu bahagia hingga akhir hayatku nanti,,

Kau akan tetep ku gungkan,,

Love you mom,,

For You Someone

Dirimu adalah cahaya dalam kegelapan,

Suara dalam keheningan,

Perban disetiap aku luka,

Sapu tangan disaatku menangis,

Tapi kini kau berubah menjadi badai yang mampu menghancurkan hatiku,, Hancur hingga berkeping-keping,,

Hingga aku tak tau bagaimana cara menyatukan hati ini

Entah sampai kapan hati ini akan terus berserakan ditubuh ini,,

Entah siapa,, dan sampai kapan ada yang bisa menyatukan hati ini menjdi utuh kembali,,

Kau yang telah menghancurkan hati ini kini kau telah bahagia bersama wanita lain tanpa kau memikirkan hati ini yang masih hancur akibat ulahmu,,

Kau kejam bagaikan pisau belati yang mampu melukai tubuh seseorang 

 

kesempurnaan mu

Ketika pertama kali kau datang untuk mengisi hari-hari indah ku hati ini begitu bahagia, kau membuat warna terang di dalam setiap langkah hidupku, kau begitu sempurna dalam hati ku, kesempurnaan mu menjadi pelengkap dalam setiap kekurangan ku, dan takkan ada yang bisa menggantikan mu di hati dan hidup ku..